Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANTARA KITAB SUCI DAN FIKSI: TELAAH TEOLOGIS MENGENAI ALKITAB (Latar Belakang)

 



BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG 

            Berbicara mengenai Kitab Suci khususnya Alkitab, sangat banyak diskusi yang mempertanyakan akan kebenaran Alkitab sebagai Kitab Suci yang tanpa salah namun sudah terbukti kebenaran data yang dituliskannya. Hanya saja, tidak mudah untuk menerima fakta tersebut, seperti halnya pandangan Higher Criticsm (Kritik tinggi) Alkitab, baik itu kebenaran akan penulis, tahun, bahkan cerita dalam Alkitab itu hanyalah dongeng atau fiksi.  Apakah Alkitab (PL & PB) merupakan khayalan dari para penulis?

Kitab suci pemeluk agama Yahudi, Kristen, dan Islam, banyak mengandung kisah dan hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dan petunjuk bagi manusia agar senantiasa berada di jalan yang benar. Dalam makalah ini penulis ingin membahas mengenai Alkitab yang dipercayai oleh pemeluk agama Kristen. Dimana kisah-kisah yang dicatat dalam kitab tersebut berkenaan dengan kehancuran manusia karena melanggar perintah Tuhan, menyembah berhala, dan menganiaya sesama manusia. Sebagian  kisah-kisah penghancuran itu hingga kini dapat disaksikan peninggalannya, seperti bangkai bahtera Nuh yang dijumpai di Gunung Arart, Turki. Begitupun tentang peninggalan lain yang dikaitkan dengan tempat tinggal/kota dan tokoh-tokoh yang disebutkan dalam Alkitab.

            Salah seorang ahli arkeologi yang terkenal Nelson Glueck dengan berani menyimpulkan:

“Namun kenyataannya, secara kategoris bisa dinyatakan dengan jelas bahwa tidak ada satu pun penemuan arkeologis yang pernah bertentangan dengan referensi Alkitab satu pun. Banyak penemuan arkeologis yang telah dibuat meneguhkan pernyataan sejarah dalam Alkitab dengan garis besar yang jelas atau perincian yang pasti”.

Penilaian yang adil menuntut bahwa Alkitab dinilai berdasarkan fakta yuang sama juga diperuntukan bagi buku yang lain. Spekulasi akademis dan tuduhan berdasarkan fantasi yang intelektual, bukannya berdasarkan fakta, bukanlah suatu standar penilaian adil. Ketidaktahuan dan penyangkalan tanpa dasar atau imoralitas, yang mencoba membenarkan Tindakan jahat dengan menolak standar ilahi, juga bukan merupakan dasar penilaian yang adil. Dengan melihat dari bukti penemuan-penemuan arkeologis yang justru membuktikan kebenaran dari Alkitab ini maka segala pertanyaan yang timbul mengenai fakta dari cerita di Alkitab itu akan dibuktikan sendiri oleh penemuan arkeologis itu.

Agama Kristen adalah suatu agama yang berdasarkan kepada fakta-fakta (peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi), dan adalah penting sekali bahwa fakta ini bisa dibuktikan. Suatu fakta yang tidak bisa dipercaya akan merupakan pertentangan. Ilmu purbakala memberi kian banyak bukti bahwa fakta-fakta dalam Alkitab bisa dipercaya, bukan sekedar mitos dan cerita.

Dalam tulisan ini pembaca akan melihat bukti-bukti yang mungkin hanya merupakan beberapa persen dari banyaknya bukti-bukti kebenaran dari Alkitab yang merupakan fakta baik itu secara historis, ilmiah, dll.

 

Posting Komentar untuk "ANTARA KITAB SUCI DAN FIKSI: TELAAH TEOLOGIS MENGENAI ALKITAB (Latar Belakang)"