Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENJELASAN MENGENAI SURAT ROMA


 

SURAT ROMA

Asal mula jemaat di Roma ini diperkirakan percaya “menjadi Kristen” dengan tanpa didirikan para rasul. Sebab Paulus dengan jelas mengatakan dalam 15:20 ia tidak membangun jemaat “bekas orang lain”, Petrus juga sulit untuk dianggap bila ia yang mendirikan jemaat Roma, karena ia masih di Yerusalem pada tahun 50 M dalam kejadian Sidang Umum. Sedangkan jemaat Roma kemungkinan besar telah ada sebelum itu. Bisa jadi juga bahwa jemaat Roma berdiri ketika kejadian hari Pentakosta dalam Kis. 2:10 yang menyebutkan orang Yahudi datang dari Roma, jadi kemungkinan berasal dari orang-orang yang telah melihat kejadian di hari Pentakosta tersebut menjadi bertobat dan membawa banyak jiwa, walau dengan premis diatas menyatakan bahwa tidak mungkin jemaat berdiri tanpa para Rasul yang menyaksikan hal itu, kuasa Roh Kudus bisa bekerja kepada siapa saja, asalkan mengatakan kebenaran firman Tuhan (menurut saya). Ditambah lagi ketika orang-orang Kristen yang sedang dalam perjalanan singgah dan membawa catatan pengajaran dan khotbah Rasuli yang menambah pengetahuan mereka akan hidup dan pengajaran Yesus.

            Jemaat Roma diperkirakan mayoritas orang non-Yahudi, yang merujuk kepada pasal 1:1-14 yang menyebut mereka dengan “bangsa-bangsa bukan Yahudi yang lain” Di 6:19 yang mengarah kepada kelompok non Yahudi, di 11:13, 28-31 yang juga merujuk kepada kelompok bangsa non Yahudi, dll. Surat Roma ditulis kira-kira antara tahun 57-59 M ketika periode lima tahun pemerintahan Nero, saat hukum dan tatanan ditegakkan di seluruh wilayah, berhubungan dengan nasihat Paulus mengenai “pemerintahan” (13:1). Peristiwa atau data Alkitab yang dicermati adalah, Paulus ingin berkunjung untuk menginjil dan memberi karunia-karunia rohani (1:11,15), mengantarkan bantuan-bantuan kepada orang-orang kudus di Yerusalem dan tidak dapat melewati Roma untuk sementara.

            Banyak pendapat mengenai tujuan penulisan surat ini, ada yang beranggapan bahwa tulisan Paulus ini menentang doktrin keselamatan, bersifat mendamaikan jemaat yang ada disitu baik itu bangsa Yahudi maupun non Yahudi, bersifat doktrinal yang dapat dicermati, bertujuan juga untuk meringkas perjalanan pengalamannya, dan untuk memenuhi kebutuhan pembacanya yaitu untuk menjawab problem-problem yang terjadi pada saat itu.

            Mengenai problem doksologi surat Roma ini apakah di pasal 15 atau 16, hingga merujuk ke bahwa pengiriman pasal 16 ini adalah kepada jemaat di Efesus dengan beberapa bukti, namun hal tersebut tidaklah membuat mencapai sebuah  solusi, tetapi justru menambah kebingungan. Dengan adanya para teolog-teolog pintar yang berusaha untuk menemukan suatu titik untuk memahami teks ini, dengan banyaknya teori-teori dan pertimbangan maka alangkah baiknya bila menerima seluruh surat Roma sebagai kesatuan.

 

Garis Besar Surat Roma:

I.                     Pengantar (1:1-15)

II.                 Eksposisi Doktrinal (1:16-8:39)

III.              Problem Historis (9:1-11:36)

IV.              Nasihat-Nasihat Praktis (12:1-15:13)

V.                Kesimpulan (15:14-16:27)

           

Hal-hal menarik :

-          Ternyata doksologi dari surat ini membingungkan dan saya baru mendapat pengetahuan ini dari buku ini.

Ternyata tidak mudah untuk membuat sebuah elaborasi atau sebuah kesimpulan, ditambah dengan begitu banyaknya pendapat yang kadang kala bertentangan dan dengan argumen yang begitu meyakinkan sehingga mempengaruhi pemikiran sang penulis untuk menyimpulkan. Terlihat di “. . . tetapi justru menambah kebingungan”(Hal 13), “. . . Tetapi diluar teori-teori seperti itu, ada kesiapan yang semakin bertambah untuk menerima seluruh Surat Roma sebagai kesatuan”

Posting Komentar untuk "PENJELASAN MENGENAI SURAT ROMA"