Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SURAT TESALONIKA


 

SURAT-SURAT TESALONIKA

Paulus mengunjungi kota ini pada misinya yang kedua bersama Silas dan Timotius, jemaat ini memiliki latar belakang dari orang kafir yang suka akan ritual dan rasa nasionalisme, hingga Injil diberitakan kepada mereka, dan banyak kaum elit yang menerima berita Injil ini. Surat Tesalonika ditulis sekitar tahun 50-52 M di Korintus.

1 TESALONIKA

Selain karena berita dati Timotius yang diterima oleh Paulus mengenai jemaat Tesalonika, Paulus menulis surat ini juga karena ia ingin menunjukan kepuasannya akan kemajuan jemaat, sebagai perlawanan terhadap lawannya yang menuduh bahwa ia mencari keuntungan dan bersikap pengecut, mendorong jemaat untuk bertekun dalam imannya, penjelasan mengenai kedatangan tuhan yesus yang kedua kali (parousia), menasehati supaya jemaat menghormati pemimpin, dan mengenai manifestasi Roh (5:19-20). dimana tujuan penulisan surat ini bernuansa praktika, dan mengandung pesan yang langsung untuk membenahi masalah yang ada pada jemaat itu. Mengenai keontentikan Surat I Tesalonika ini, sebenarnya bukti-bukti yang ada sudah sangat kuat untuk membuktikan bahwa surat ini ditulis oleh Paulus. Namun ada beberapa teori yang tidak setuju dengan hal itu, dimana mereka membuat dugaan kesenjangan antara I Tesalonika dan Kisah Para Rasul yang merumuskan bahwa terdapat kesenjangan waktu yang berbeda dalam KPR 17:2 dengan I Tes. 2:7-11 bila Paulus yang menulis Surat ini. Lalu komposisi jemaat yang terlihat dalam KPR 17 dengan 1 Tes. 1:9; 2:14; 4:1-5 tidak ada kesetaraan dan terlihat berbeda cerita, namun teori ini dapat dibantah bila berfikir bahwa Paulus menulis dimana ia menyadari dan menekankan mengenai panggilannya sebagai penginjil atau Rasul bagi orang non-Yahudi sedangkan Lukas sebagai penulis KPR berfokus pada aktivitas Yahudi. Juga dianggap banyak isi surat yang tidak menunjukan kekhasan penulisan Paulus, juga ada teori bahwa Surat 1 Tesalonika ini terdiri dari dua surat dan empat surat yang disatukan.

 

Senin, 29 April 2019 pukul 20:13 – 20:55 WIB


2 TESALONIKA

Surat ini memiliki bukti yang lebih kuat dibanding 1 Tesalonika dalam keasliannya. Namun masih ada teori dari para teolog yang menyanggah hal tersebut, mereka meyakinkan dengan eskatologi surat ini, dimana dianggap bahwa beberapa peristiwa yang terjadi seharusnya setelah Paulus tidak ada. Lalu perbedaan ungkapan yang ada di 1 dan 2 Tesalonika diangkat menjadi alasan keasliannya, padahal bisa saja ketika menulis kedua surat ini Paulus ingin menyampaikan pesan sesuai dengan perasaan yang ia alami dan mungkin permasalahan yang berbeda. Juga perasalahan bahwa dari kedua surat ini Paulus sepertinya mengirim kepada pembaca yang berbeda (1 Tesalonika kepada orang non-Yahudi, 2 Tesalonika tidak dapat dipahami oleh orang non-Yahudi). Dan beberapa theolog menganggap bahwa 2 Tesalonika ditulis oleh seorang peniru, namun hal tersebut dapat ditolak, karena dilihat di pasal 33 ayat 6-15 secara implisit menggambarkan keakraban hubungan penulis dengan pembaca. Surat 1 Tesalonika ditulis terlebih dahulu sebelum surat 2 Tesalonika.    

 

Sabtu 4 Mei 2019, pukul 15:35-17:12 WIB

SURAT-SURAT PENGEMBALAAN

Surat Timotius dan Titus disebutkan dan dikenal sebagai Surat-surat pengembalaan, juga bisa disebutkan sebagai penuntun bagi theologi pastoral, atau lebih tepatnya sebagai bimbingan yang berharga bagi pemimpin gereja.

 Keotentikan Surat-surat Penggembalaan dari pandangan tradisional 

Dari pandangan tradisional pernyataan di awal Surat-surat merupakan dat yang menunjang keaslian sebagai bukti internal. Bukti eksternalnya adalah kesamaan bahasa dengan surat Klemens kepada jemaat Korintus menjadi bkti yang sangat kuat, dan dalam kanon Muratorian Surat Penggembalaan iini dimasukan ke dalam corpus Surat Paulus. Walaupun bukti-bukti diatas sudah cukup kuat, mash ada keberatan untuk menyatakan bahwa surat ini tidak ditulis oleh Paulus, seperti masalah historis, gerejawi, doktrinal dan linguistik diangkat sebagai bukti yang sangat kuat untuk menyanggah keotentikan Surat ini. Dapat disimpulkan dari kesemuanya itu para teolog yang menolak kepenulisan Paulus, mempermasalahkan bahwa terdapat cerita dan kejadian yang tidak singkron dengan Kisah Para Rasul dengan isi Surat ini, dan terlihat bahwa dalam tuloisan Surat ini tidak menunjukan kekhasan gaya penulisan Paulus.

Walaupun dengan penjelasan yang begitu rumit dan sulit untuk membantah (dengan teori-teori alternatif), jadi untuk menganggap dengan pandangan tradisional bahwa surat-surat ini asli. Dan jika benar bahwa surat ini bukan karyanya, bisa dianggap bahwa Titus dan Timotius mengedit materi Paulus setelah ia meninggal dunia dan menghasilkan Surat-surat Penggembalaan dalam bentuknya yang sekarang. Juga bisa dianggap bahwa Lukas menulis surat ini, karena dari gaya bahasa dan keunikan linguistik Surat-surat Penggembalaan memiliki keserupaan dengan tulisan-tulisan Lukas. Dan teori yang menjadi pegangan atau dapat diterima hingga saat ini adalah teori bahwa sebagian materi telah ditujukan kepada Timotius dan Titus, jadi pengeditan hanya sebatas bahasa dan mungkin beberapa konsep.

 

Kamis 09 Mei 2019 22:03-22:29 WIB

Tujuan Penulisan Surat-surat Penggembalaan

Dalam 1 Timotius dan Titus, Paulus memberi nasihat mengenai tata cara jemaat kepada kedua orang ini dalam mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin jemaat sementara. Untuk Titus, Paulus menulis pesan untuk menemuinya di Nikopolis, Titus harus menolong Zenas dan Apolos dalam perjalanan mereka. Lalu untuk Timotius, Pulus berusaha untuk memberi semangat dan peneguhan serta pembimbingan dalam menata jemaat, karena Timotius tampaknya perlu dorongan untuk semakin kuat dan teguh dalam memberitakan Injil. Dalam 2 Timotius, Paulus lebih menekankan untuk Timotius lebih fokus terhadap tugasnya, memperingati Timotius tentang guru-guru palsu (Gnostikisme). Dan Surat ini ditulis kira-kira pada tahun 63-64 M.


Posting Komentar untuk "SURAT TESALONIKA"