Manfaat Relasi Berpacaran
Sumber: Boundaries In Dating (Dr. Hendry Cloud & Dr. John Townsend, hal. 13-18)
Berpacaran sering kali dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Tanpa disadari, terdapat hal-hal yang positif dari menjalin relasi berpacaran. Tentunya berpacaran akan memberikan manfaat yang baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain atau pasangannya jika dijalani dengan pemahaman yang benar. Lalu, apa manfaat dari berpacaran?
1. Berpacaran
memberikan kesempatan untuk belajar mengenai diri sendiri, orang lain, dan
relasi dalam sebuah konteks yang aman.
Ketika dilakukan dengan baik, berpacaran
merupakan sebuah masa inkubator untuk memahami lawan jenis, perasaan seksual
seseorang, batasan-batasan moral, kebutuhan seseorang akan keterampilan
berelasi. Tetapi pacaran harus dilakukan dalam konteks yang tepat. Seorang
bujangan harus berpacaran di dalam komunitas yang memedulikannya. Bagi para
remaja, konteks ini adalah orang tua mereka, teman-teman, kelompok pemuda,
pendeta kaum muda, pelatih, dan sebagainya.
Berpacaran
memberikan sebuah tempat untuk bertumbuh da, belajar mengenai manusia, yang
dapat membantu kita berkembang Saya memberitahu seorang pekerja yang percaya
kepada gerakan menolak pacaran bahwa dia sedang merampas hak para remaja yang
membutuhkan nasihat dan pelatihan jika dia mendorong mereka un. tuk tidak
berpacaran. Saya lebih suka melihat para remaja belajar dalam sebuah situasi di
mana mereka memiliki pembimbing dan ke. sempatan untuk menjadi dewasa sebelum
mereka membuat sebuah komitmen pernikahan dari pada melihat mereka membuat
komit. men dan kemudian harus menyesalinya kemudian.
Hal
yang sama juga berlaku bagi para bujangan. Para pendeta, teman-teman, dan
komunitas mereka seharusnya memberikan du. kungan bagi kehidupan berpacaran
mereka. Hal ini memberi me. reka sebuah tempat untuk bertumbuh sehingga mereka
siap untuk menikah.
2. Berpacaran memberikan sebuah konteks untuk
mengatasi persoalan.
Bertanyalah
kepada beberapa orang yang memiliki pernikahan bahagia mengenai bagaimana
mereka akan bertindak jika mereka menikahi pacar pertama mereka. Kami telah
banyak melihat hal seperti itu ribuan kali. Pilihan pertama orang-orang
tersebut mungkin tidak begitu hebat. Berpacaran memberikan sebuah tempat untuk
menemukan apa yang mereka pikirkan dan mereka nilai mengenai seseorang, yang
mungkin bukan merupakan hal yang akan mereka hargai dalam jangka panjang.
Mereka mungkin melihat bahwa hal yang membuatnya tertarik bersifat sementara
dan bahkan dapat bersifat merusak. Beberapa dari daya tarik ini bahkan dapat
merusak kerohanian mereka. Saya telah berulang kali mendengar bahwa seseorang
tertarik kepada “kedewasaan” dan karakter rohani seseorang. Mereka berpikir
bahwa orang tersebut hebat. Tetapi setelah mereka mulai berpacaran, mereka baru
mengenal dia lebih baik. Dan mereka menemukan bahwa apa yang terlihat begitu
baiknya di awal ternyata menjadi tidak baik dalam relasi yang lebih dekat dalam
jangka panjang.
Saya
sedang berbicara kepada seorang wanita yang bertumbuh dewasa dengan didikan
seorang ayah yang keras dan da sangat ti dak menyukai dominasi ini, Dia
tertarik kepada para pria yang baik dan lembut, ysitu kualitas kualitas yang
tidak dimiliki oleh ayahnya, Dia menikahi pacar pertamanya, setelah berpacaran
dalam waktu yang singkat. Suaminya adalah seorang pria yang sangat baik, tetapi
kerena dia takut terhadap kuasa dari seorang pria, dia memilih seseorang yang
sangat pasif. Dia menyesal bahwa dia tidak belajar lebih awal mengenai
kecenderungannya untuk mengidealisasi kepasifan. Seandainya dia dulu berpacaran
dengan suaminya untuk waktu yang lebih lama, dia akan mengetahui masalah yang
akan dihadapi dan seperti apa suaminya dalam sebuah relasi nyata. Banyak orang
yang terlihat baik sampai mereka berelasi secara nyata dari hari ke hari.
3. Berpacaran
membangun keterampilan berelasi.
Relasi-relasi
yang intim memerlukan banyak usaha dan keterampilan. Banyak orang tidak menjadi
dewasa dengan mempelajari keterampilan berelasi ini dalam keluarga mereka atau
tempat lain. Tetapi, ketika mereka mulai berpacaran, mereka menemukan bahwa
mereka memiliki perasaan tidak aman atau masalah yang serius, atau mereka tidak
memiliki keterampilan berelasi, misalnya komunikasi, kelemahan, iman,
keberanian, kejujuran, pengorbanan diri, dan keterampilan mendengarkan. Dalam
relasi berpacaran, mereka akan menyadari ketidakdewasaan mereka dan dapat
menemukan apa yang mereka harus lakukan sebelum mereka siap untuk memasuki
relasi yang penting. Selain itu, berpacaran memberikan kesempatan untuk belajar
mengenai relasi itu sendiri dan bagaimana mereka berperan dalam sebuah relasi.
Hal itu dapat menjadi sebuah masa pertumbuhan dan penemuan yang penting.
4. Berpacaran
dapat menyembuhkan dan memperbaiki.
Saya
bertemu dengan seorang pria yang sudah lama tidak pernah saya jumpai dan saya
terkejut saat menemukan bahwa dia menikah dengan seseorang wanita, bukan wanita
yang selama ini dia pacari ketika saya bertemu dia terakhir kali. Ketika saya
bertanya kepadanya mengenai mantan pacarnya, dia menjawab, “Oh, kami berteman
baik, dan saya bersyukur kepada Allah karena perannya dalam kehidupanku.” “Saya
berpikir dia adalah 'orang yang tepat." Tetapi Allah mon punyai rencana
Isin bagi kami berdua. Akan tetapi, saya perca bahwa Dia menyatukan kami
bersama selama jangka waktu terteni, untuk mengajari kami berdua banyak hal
mengenai diri kami dan menghasilkan kesembuhan. Saya memiliki banyak luka di
may lalu dan dia menerima serta merawatnya. Cintanya sangat bagiku sehingga
saya dapat mencintai lagi. Walaupun saya mengetahui bahwa dia bukan orang yang
tepat untuk saya nikah, relasi kami sungguh-sungguh baik bagi kami berdua dan
memper. siapkan kami untuk relasi masa depan kami."
Allah
menggunakan relasi untuk menyembuhkan dan mengubah kita Walaupun kami tidak
sedang mengatakan bahwa berpacaran adalah tempat utama bagi seseorang untuk
mencari kesembuhan (ini merupakan sebuah ide yang buruk), itu merupakan sebuah
tem. pat di mana hal-hal yang baik terjadi dalam jiwa manusia. Manusia
mendapatkan manfaat dari relasi yang baik. Manusia dapat memiliki relasi
pacaran yang baik di mana mereka belajar, disembuhkan, ber. tumbuh, dan
dilatih, bahkan ketika relasi-relasi tersebut tidak menga: rah kepada
pernikahan. la memiliki nilai dalam kehidupan seseorang,
5. Berpacaran bersifat relasional dan memiliki
nilai pada dirinya sendiri.
Joshua
Harris berkata bahwa manusia mencari kepuasan mereka sendiri dalam berpacaran.
Walaupun beberapa orang menggunakan orang lain secara egois dalam berpacaran,
orang yang lain menikmati untuk mengenal satu sama lain, mereka memberi dan
menerima dengan cara yang saleh, bukan hanya dengan cara yang mengarah kepada
pernikahan,
Berusaha
mengenal seseorang, menghabiskan waktu bersama nya, dan saling berbagi
dengannya adalah “keintiman.” Pengenalan mengenai orang lain secara mendalam
ini adalah cinta. Inilah relasi yang baik dan kudus. Tetapi dalam berpacaran
hal ini belum sempurna. Orang yang belum menikah tidak memberikan diri mereka:
mr salnya, mereka menjauhkan diri dari ikatan seksual. Tetapi, berbagi hidup
memiliki nilai yang sejati dan merupakan hal yang ajaib, karena tidak ada alasan
lain yang mendorong hal tersebut selain cinta dan relasi itu sendiri. Itu
adalah tujuannya sendiri. Allah telah berkata bahwa cinta atau kasih—bukan
hanya cinta pernikahan—adalah penggenapan seluruh hukum. Ketika dua orang
bujangan mengasihi satu sama lain, memberikan diri kepada satu sama lain, dan
saling berbagi dalam kehidupan, walaupun relasi-relasi tersebut memiliki
batasan dalam hal tubuh dan hati, itu bernilai juga.
6. Berpacaran
memungkinkan seseorang mempelajari apa yang dia sukai dari lawan jenis.
Kami
menyebut mengenai seorang wanita di bagian sebelumnya, yang akan menjadi lebih
baik jika dia menemukan bahwa orang yang “baik atau menyenangkan" bukan
segalanya. Tetapi ada hal-hal lain yang perlu dipelajari yang tidak didasarkan
pada jenis rasa sakit ini. Dalam kasusnya, dia sedang membereskan persoalan
ayahnya. Orang lain tidak mengetahui seperti apa jenis orang yang mereka
benar-benar sukai dan dapat bergaul dengan baik. Setiap orang memiliki impian
mereka dan daya tarik alami mereka masing-masing. Beberapa di antaranya mungkin
baik dan beberapa yang lain mungkin berasal dari kelemahannya.
Tidak
setiap orang mengetahui orang seperti apa yang dia sukai dan orang seperti apa
yang baik bagi dia. Seperti apa rasanya menghabiskan banyak waktu dengan orang
yang menyenangkan? Bagi beberapa orang, hal itu adalah surga, tetapi bagi yang
lain, itu adalah neraka. Seperti apa rasanya berada di dekat seseorang yang
pintar setiap hari? Bagi beberapa orang, hal itu akan sangat memberi semangat.
Bagi orang lain, hal itu sangat membosankan. Dan kita dapat membahas banyak
contoh seperti ini. Terkadang apa yang kita pikir kita sukai bukanlah apa yang
benar-benar baik bagi kita untuk jangka panjang, tetapi kita harus mengetahui
hal ini. Berpacaran memberikan sebuah konteks bagi kita untuk bertemu dan
menghabiskan waktu dengan beragam manusia. Mereka dapat menemukan apa yang
mereka sukai, apa yang mereka butuhkan, dan apa yang baik bagi mereka.
7. Berpacaran
memberikan sebuah konteks untuk belajar mengendalikan diri secara seksual dan
pemuasan lainnya.
Pacaran
yang baik memberikan kesempatan kepada kita untukberelasi dan menahan diri dari
hubungan seks. Penundaan kepuas, iri mengajar kita mengenai sesuatu yang sangat
berharga bagi peri, kahan: relesi dan melakukan yang terbaik bagi orang lain
adalah leby, penting daripada pemuasan diri dan ekspresi seksual. Beberapa p,.
dangan yong telah menikah tidak mengetehui bagaimana beralay, den satu atau
keduanya menggunakan seks untuk mengantikan re. lasi. Berpacaran dalam batasan Allah
membuat kita belajar bagaima. "a berhubungan satu sama lain dengan menolak
ekspresi seksuaj Berpacaran yang dilakukan dengan benar mengajarkan pengenda.
kan diri dan menunda pemuasan diri. Kedua hal tersebut merupakan persyaratan
agar pernikahan dapat berhasil.
Berpacaran
dapat dilakukan secara salah dan menyebabkan luka dan rasa sakit. Berpacaran
dapat dilakukan dengan baik dan menga. rah kepada hasil yang luar biasa dalam
kehidupan para remaja dan Orang dewasa yang belum menikah. Batasan-batasan dalam
Berpa. caran dirancang untuk membantu Anda menemukan rahasia berpa. Caran yang
berhasil dan menghindari jurang pacaran yang salah.
Jika
Anda membaca buku ini dengan serius, mencari Allah dengan sungguh-sungguh,
membangun sebuah komunitas pertemanan yang sehat untuk mendukungmu dalam proses
tersebut, maka pacaran dapat menjadi suatu hal yang luar biasa. Ia dapat
menjadi hal yang menyenangkan, memuaskan secara rohani, dan menghasilkan
pertumbuhan. Pertahankan batasan-batasanmu, dan nikmatilah prosesnya. Terlibatlah
dalam kehidupan, tetapi dengan mengingat batasan-batasan yang Allah berikan dan
cara yang Dia ingin Anda lakukan untuk mencapai kehidupan yang memuaskan, dan
menikmati prosesnya. Hal ini terlihat dalam nasihat Salomo kepada orang muda:
“Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa
mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah
bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!"
(Pkh. 1:9).
Berpacaran
dapat menjadi sebuah masa kehidupan yang luar biasa, tetapi ia harus diimbangi
dengan batasan-batasan Allah mengenai hal apa yang baik. Kita berharap buku ini
membantumu menemukan keamanan, kepuasan, pertumbuhan, dan kemerdekaan tersebut.
Posting Komentar untuk "Manfaat Relasi Berpacaran"