Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batasan-Batasan Dalam Berpacaran

 


BATASAN-BATASAN DALAM BERPACARAN

(Part 1)

Sumber: Boundaries In Dating (Dr. Hendry Cloud & Dr. John Townsend, hal. 21-27)

             

Apakah Batasan-Batasan itu?

Anda mungkin tidak akrab dengan istilah batasan. Bagi beberapa orang, batasan-batasan mungkin mengingatkan mereka akan dinding halangan bagi keintiman, atau bahkan keegoisan. Tetapi bukan demikian persoalannya, khususnya dalam wilayah pacaran. Jika Anda memahami apa yang menjadi batasan-batasan, mereka dapat menjadi salah satu alat yang paling bermanfaat dalam hidupmu untuk mengembang: kan kasih, kebebasan, dan tanggung jawab. Marilah kita melihat apakah batasan tersebut, fungsi dan tujuannya, dan beberapa contohnya.

 

Sebuah Garis Kepemilikan

Sebuah batasan adalah sebuah garis kepemilikan. Sama seperti sebuah pagar fisik memberikan tanda di mana halamanmu berakhir dan batas halaman tetanggamu dimulai, demikian juga sebuah batasan pribadi membedakan apa yang menjadi milikmu secara emosional atau personal, dan apa yang dimiliki oleh orang lain. Anda tidak dapat melihat batasanmu sendiri. Akan tetapi, Anda dapat mengatakan bahwa ja ada ketika seseorang melanggarnya. Ketika orang lain mencoba mengendalikanmu, mencoba mendekatimu, atau memintamu melaku kan sesuatu yang Anda anggap tidak benar, Anda seharusnya merass ingin memprotesnya kerena batasanmu telah dilanggar.

 

Fungsi Batasan-Batasan Tersebut

Batasan batasan memiliki dua fungsi penting. Pertama, mereka mendefinisikan kita. Batasan-batasan menunjukkan siapa kita: apa yang kita setujui atau tolak: apa yang kita kasihi dan benci. Allah memiliki batasan-batasan yang jelas. Dia mengasihi dunia (Yoh. 3:16): Dia mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Kor. 9:7). Dia membenci mata yang sombong dan lidah yang berbohong (Ams. 616-177). Sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya, kita juga harus jujur mengenai siapa kita.

Pacaran menjadi jauh lebih baik ketika diri Anda didefinisikan. Ketika Anda jelas mengenai nilai-nilaimu, kegemaranmu, dan moralitasmu, Anda menyelesaikan banyak masalah sebelum mereka muncul. Misalnya, seorang wanita mungkin memberitahu seorang pria yang akan dia kencani bahwa dia serius mengenai kehidupan rohaninya dan memiliki keinginan yang sama dalam diri orang yang dekat dengan dia. Dia membiarkan pacarnya mengetahui tentang sesuatu yang mendefinisikan dia, yang ada di hadapan mereka, sehingga pacarnya akan mengetahui siapa dia.

Fungsi kedua batasan-batasan tersebut adalah supaya mereka melindungi kita. Batasan-batasan menjaga hal-hal baik yang ada di dalamnya dan menjaga hal-hal buruk tetap berada di luar. Ketika kita tidak memiliki batasan yang jelas, kita dapat dengan mudah dipengaruhi oleh orang atau pengaruh yang tidak sehat dan merusak. Orang yang bijaksana melihat bahaya dan menghindar darinya (Ams. 27: 12). Misalnya, seorang pria dan wanita yang sedang berada dalam masa pendekatan dalam relasi mereka mungkin ingin menetapkan beberapa batasan dalam berpacaran, untuk melindungi hati masing-masing dari rasa sakit yang tidak perlu. Batasan-batasan melindungi dengan membiarkan Orang lain mengetahui apa yang akan dan tidak akan Anda toleransi. 

Contoh-contoh Batasan-Batasan

-           Perkataan: mengatakan tidak dan jujur tentang ketidaksetujuanmu,

-          Kebenaran: membawa realitas bagi sebuah persoalan,

-          Jarak: menghargai waktu atau jarak secara fisik di antara dua orang untuk saling melindungi atau sebagai sebuah akibat bagi perilaku yang  tidak bertanggung jawab.

-           Orang lain: menggunakan teman-teman yang mendukung untuk membantumu menjaga batasan tersebut.

Kadangkala Anda akan menggunakan batasan-batasan ini untuk membiarkan pacarmu mengenal hatimu: “Saya ini orangnya peka dan mau kamu mengetahui hal itu, sehingga kita dapat menyadari bahwa saya mudah terluka.” Pada waktu yang lain, Anda mungkin perlu menggunakan batasan-batasan untuk mengonfrontasi sebuah per. soalan dan melindungi dirimu atau relasi tersebut: “Saya tidak akan melanjutkannya jika kamu ingin berhubungan seksual, dan jika kamu terus memaksa, saya tidak berhubungan denganmu lagi.” Dalam cara apa pun, batasan-batasan memberikanmu kebebasan dan pilihan.

 

Apa yang Ada Dalam Batasan-Batasanmu

Ingatlah bahwa batasan-batasan adalah sebuah pagar yang melindungi barang milikmu. Dalam pacaran, barang milikmu tersebut adalah jiwamu. Batasan-batasan mengelilingi kehidupan yang telah Allah berikan kepadamu untuk dipertahankan dan didewasakan, sehingga Anda dapat menjadi orang seperti yang Dia inginkan. Berikut ini merupakan beberapa hal mengenai dirimu yang didefinisikan dan dilindungi oleh batasan-batasan tersebut.

-          Kasihmu: kemampuanmu yang terdalam untuk berhubungan dengan dan memercayai orang lain. Emosi-emosimu: kebutuhanmu untuk mengendalikan perasaanmu dan

-          Perilakumu: kendalimu atas bagaimana Anda akan bertindak dalam sebuah relasi berpacaran.

-           Sikapmu: sikap dan pendapatmu mengenai dirimu sendiri dan pacaranmu.

 Anda dan hanya Andalah yang bertanggung jawab atas apa yang ada di dalam batasan-batasanmu. Jika seseorang sedang mengendalikan cintamu, emosimu, atau nilai-nilaimu, maka bukan mereka masalahnya. Ketidakmampuanmu untuk menetapkan batasan-batasan terhadap kendali mereka adalah masalahnya. Batasan-batasan adalah kunci untuk menjaga jiwamu tetap aman dan bertumbuh. Anda akan menemukan banyak contoh dan situasi dalam buku ini mengenai bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pembatas dalam kehidupan pacaranmu. Ingatlah bahwa Anda tidak bermaksud jahat ketika Anda berkata tidak. Sebaliknya, Anda mungkin sedang menyelamatkan dirimu atau bahkan relasi tersebut dari kehancuran.

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Batasan-Batasan Dalam Berpacaran"