Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Harga Diri - Ringkasan Buku How To Respect My Self


 

Tiga Pilar Harga Diri

Kita sering kali berhadapan dengan kata 'harga diri" Banyak Orang  paham akan pentingnya harga diri. Namun, situasinya berubah ketika ditanya, “Apa itu harga diri?” Ada yang mengatakan Tadar cinta terhadap diri sendiri, ada yang mengatakan 'rasa bangga', dan ada yang mengatakan “sikap terhadap diri sendiri". Ungkapan tentang makna harga diri ini menjadi berbeda-beda. Oleh karena itu, saya ingin membahas terlebih dulu makna harga diri sedacara fundamental. Setiap orang memiliki pandangan tersendiri mengenai makna harga diri. Tapi, ada tiga pilar dasar dalam harga diri, yaitu rasa kebermanfaatan diri, kontrol diri, dan rasa aman.

Kebermanfaatan diri

Kebermanfaatan diri adalah seberapa besar kita merasa bermanfaat. Masyarakat kita menekankan pilar ini secara berlebihan. Kita pasti akan dihargai apabila memiliki pekerjaan yang terpandang atau kemampuan kita diakui di tempat kerja.

Kontrol Diri

Kontrol diri berarti kemampuan untuk metakukan sesuatu sesuai kemauan. Harga diri akan tinggi jika hat ini terpenuhi. Seorang lulusan sekolah ternama—yang dipandang langka — akan dianggap lebih terhormat dan berharga. Padahal, ada juga orang yang merasa lebih rendah daripada mereka yang tumbuh dan berlarian dengan bebas di desa. Ini terjadi ketika dia merasa tidak memiliki kontrol terhadap hidupnya sendiri.

Rasa Aman

Rasa aman merupakan dasar dari harga diri. Ada orang-orang yang merasa puas walaupun tidak memiliki apa-apa. Mereka mampu merasa aman dan nyaman. Sementara, orang yang masih menyimpan trauma atau kekurangan cinta tidak akan mungkin merasa aman. Begitu pula dengan orang yang alergi dengan kesendirian. Harga diri umumnya dianggap sebagai 'kadar cinta terhadap diri sendiri', dan ini benar. Orang yang merasa tidak berguna, tidak bisa mengontrol dirinya, dan hatinya gelisah akan sulit. Mencintai dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu rasa cinta terhadap diri sendiri dapat menjadi tolok ukur untuk menakar porsi harga diri.

Perbedaan Percaya Diri, Bangga, dan Hormat

Ada beberapa istilah yang kerap dipertukarkan dengan harga diri. Istilah ini sering muncul di dalam buku-buku dan membuat bingung para konseli saya juga. Istilah tersebut adalah rasa percaya diri, rasa bangga, dan rasa hormat pada diri sendiri.  

Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri merupakan perbandingan antara kemampuan diri dan tingkat kesulitan tugas. Jika kemampuan dinilai tinggi dan tingkat kesulitannya rendah, rasa percaya diri akan meningkat dengan sendirinya. Sebaliknya, jika kemampuan dinilai pas-pasan dan tingkat kesulitan tugasnya terlihat tinggi maka rasa percaya diri akan menurun.

Rasa Bangga

Rasa bangga terhadap diri sendiri timbul ketika kemampuan diri dinilai terlalu tinggi atau tingkat kesulitan tugas dipandang terlalu rendah. Sebuah bentuk kepercayaan diri yang berlebihan akibat penilaian yang tidak rasional.

Rasa Hormat

Rasa hormat pada diri sendiri merujuk pada emosi yang terkait dengan harga diri. Harga diri adalah pikiran atau jawaban tentang 'bagaimana kita menilai diri sendiri, sedangkan emosi yang mendampinginya disebut rasa hormat pada diri sendiri. Kita akan merasa terluka dan kesal ketika harga diri jatuh. istilah 'harga diri tercoreng' yang sering kita dengar menggambarkan keadaan emosi di bawah ambang batas yang muncul akibat mendapat kritikan atau trauma. Sementara 'gila hormat' berarti menginginkan penghormatan terhadap diri sendiri. Namun, kata ini jarang dipakai secara positif.[1]



[1] Yoon Hong Gyun “ How To Respect My Self “ (1-5)

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Pentingnya Harga Diri - Ringkasan Buku How To Respect My Self"