Hidup dalam Kekudusan - 2 Samuel 6:1-10
Shalom, selamat pagi saudara-saudara pada kesempatan pagi ini kita akan belajar tentang kehidupan yang menjaga kekudusan dalam kehidupan kita.
Suatu hal yang dikatakan kudus adalah sesuatu hal yang di khususkan atau di pisahkan dari suatu kumpulan besar kepadakumpulang yang kecil, sehingga terlihat dan memiliki perbedaan antara yang kudus dan yang tidak. Berbicara soal ke kudusan, maka tentu kita tahu bahwa dalah Firman Allah kita di harapkan dan bahkan diharuskan untuk menjadi kehidupan yang kudus sama seperti Bapa kita yang di sorga adalah Kudus (cf. Im. 19:2; 20:7, 26; 1 Ptr. 1:16). Kita diajarkan untuk tetap menjaga kehidupan kita dihadapan Tuhan untuk tetap kudus dan suci bagi Dia.
Menjaga kekudusan bukanlah suatu hal yang mudah seperti kita membalikkan telapak tangan, melainkan ini merupakan suatu upaya dan usaha yang harus kita kerjakan dalam kehidupan kita sebagai pengikut-pengikut Kristus. Memang dahulu kita adalah kegelapan, tetapi pada saat Yesus menebus kita, kita disucikan dan dilayakkan dihadapan Allah. Namun dalam perjalanan kehidupan kita, bukan suatu hal yang dipertanyakan lagi ketika kita masih dapat tercemar oleh dosa-dosa yang ada di dunia ini.
Ibaratnya seperti sepeda motor yang baru saja di bersihkan, tetapi pada saat di bawa untuk berkendara tentu ada kotoran-kotoran dan butiran-butiran debu yang akan menempel sehingga membuat motor yang barusan di cuci tersebut kotor kembali. Satu hal yang dibutuhkan dan dilakukan untuk membersihkan sepeda motor tersebut untuk terlihat bersih kembali adalah mencucinya kembali sampai bersih. Demikianlah kehidupan kita, dalam perjalanan kehidupan kita banyak noda-noda, dosa yang masih saja mencemari kehidupan kita, maka hanya satu yang kita butuhkan untuk menyucikan dan membersihkan kita kembali ada Firman Allah.
Kemudian berbicara soal Tabernakel (tentang Ruang Maha Kudus = Tabut Perjanjian)
Bagaimana caranya supaya kita dapat menjaga kekudusan menurut 2 Samuel 6:1-10?
1. Adanya Kerinduan Menghadirkan Allah yang Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita (ay. 1-5)
Raja Daud yang memiliki kerinduan menghadirkan Allah di Yerusalem, sebab Daud menngetahui dan memiliki keyakinan bahwa dimana Allah berdiam, disitu ia hadir untuk memberkati umat-Nya.
Aplikasikan dalam kehidupan, sudahkah kita menghadirkan Tuhan dalam keluarga, pekerjaan, dll.
2. Adanya rasa hormat kepada Tuhan yang kudus (ay. 6-7)
Jangan sesekali mengangap diri bahwa kita sebagai manusia berdosa layak dihadapan Tuhan. Kita kayak sihadapan Tuhan hanya karena anugerah-Nya saja Kembangkan (cf. Efesus 2:8).
3. Adanya ketaatan/integritas menghadapi persoalan (ay. 8-10)
Jangan pernah putus asa dalam segala cobaan, sebab cobaan yang kita alami tidak melampaui batas kemampuan kita.
Posting Komentar untuk " Hidup dalam Kekudusan - 2 Samuel 6:1-10"