Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

INJIL MENURUT MARKUS

 

1.    

        INJIL MENURUT MARKUS

1.1.         Pengantar Pada Terjemahan 

            Terjemahan buku ini adalah Terjemahan Baru, LAI disusun seperti sebuah cerita pendek, sedemikian rupa sehingga pembaca dapat mengalami cerita secara menyeluruh. Pembagian alinea umumnya menandai perubahan tempat, pembicara atau berupa kesimpulan dari suatu konflik. Semuanya dimaksudkan untuk memperjelas unsur dialog, tindakan dan gerakan-gerakan dalam cerita. Sarana-sarana retorika dalam buku ini mendukung terciptanya ketegangan dan ciri dramatis cerita. Terjemahan ini di maksudkan untuk digunakan bersama, penulis menyarankan pembaca agar membaca seluruh cerita.

1.2.         Injil Markus 

            Injil Markus adalah kitab yang menceritakan tentang Yesus Kristus adalah Anak Allah yaitu ditandai dengan berbagai mujizat yang Yesus lakukan. Dan Yesus juga membuktikan bahwa Ia akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga.

 

2.    RETORIKA

            Retorika adalah pertanyaan-pertanyaan tentang ‘bagaimana’ sebuah cerita  diceritakan sehingga memberi dampak tertentu terhadap pembaca. Dalam suatu studi singakt atas cerita keseluruhan, kita hanya dapat melukiskan unsur-unsur dari teknik-teknik retorika seperti penutur, gaya bercerita dan pola-pola narasi. Namun pemahaman atas teknik-teknik retorika ini memainkanperan penting dalam menafsirkan setiap episode. Demikian juga analisis kita mengenai retorika berguna dalam pembahasan lebih lanjut atas berbagai segi lain dari cerita.

2.1. Narator

            “Narator adalah istilah sastra untuk sang pencerita narasi. Narator bukanlah pengarang melainkan suatu perlengkapan retorika yang digunakan pengarang untuk menceritakan cerita dan menceritakannya dengan cara tertentu. Ada beberapa jenis narataor., sang narrator bisa saja adalah seorang tokoh protagonis (pelaku utama) dalam cerita atau mungkin juga seorang tokoh tidak penting dalam cerita . Ada jenis narator lain yaitu yang bukan merupakan tokoh dalam cerita, mereka disebut juga narator serba tahu. Ciri-ciri mencolok dari narrator dalam Injil Markus adalah sebagai berikut: naratpr tidak muncul pada kejadian-kejadian dalam cerita dalam cerita; berbicara sebagai orang ketiga;dalam bercerita tidak terikat oleh waktu dan tempat; hadir penuh secara tidak kelihatan pada setiap adegan; mampu berada di mana-mana guna “mengisahkan” peristiwa yang terjadi; tampil sebagai yang serba-tahu dengan menyampaikan pikiran-pikiran, perasaan maupun pengalaman-pengalaman inderawi pada tokoh.

    ~Narator dalam Injil Markus adalah Narator yang Serba tahu

            Ciri retorika berupa narrator yang serba-tahu dengan pengetahuan tak terbatas, secara konsisten terus dipertahankan dalam narasi Injil Markus. Sebuah latihan sederhana akan menunjukkan perbedaan antara peran yang serba tahu dengan narrator orang pertama.

~Narator Tidak Terikat oleh Waktu dan Tempat

            Narator Injil Markus bercerita dengan memakai bentuk lampau, narator dalam Injil Markus tidak dibatasi oleh tempat.

~Narator Memberitahuakan  “Apa yang Ada di dalam” Benak para Tokoh

            Dalam Injil Markus narator juga melakuan perasaan-perasaan terdalam dalam para tokoh.: belas kasihan kemarahan, rasa heran, takut, sedih, kagum, ataupun cinta; begitu pula narrator mengisahkan saat-saat para tokoh sedang bingung, gembira, takut, ataupun kesal .

~ Narator Berbicara kepada Pembaca dengan “Berbisik-bisik”

            Dalam Injil Markus sebagian besar cerita narator terus mengisahkan dialog, pikiran-pikiran serta tindakan-tindakan para tokoh. Dalam cerita Injil Markus “bisikan-bisikan” terasa seperti interupsi ditengah-tengah pelukisan peristiwa-peristiwa.

~ Narator Berbicara dari Sudut Pandang Ideologis Tertentu

            Apabila narator adalah narator yang serba-tahu dan tidak muncul dalam cerita, pembaca cenderung menjadi tidak sadar akan prasangka-prasangka, nilai-nilai dari prinsip pandangan hidup sang narator.

~ Narator Mengendalikan Jarak

            Hubungan yang di bangun narator dengann pembaca berbeda dari hubungan yang dibentuk oleh narator antara pembaca dengan tokoh-tokoh cerita. Dengan cerita demikian, narator mengajak pembaca untuk mengambil jarak atau beridentifikasi dengan tokoh-tokoh yang berbeda-beda.

~ Narator Mengatur Susunan Peristiwa

            Narator mengatur peristiwa-peristiwa dalam narasi tampak dalam urutan cerita yang oleh narator disusun tanpa mengikut urutan kronologis.

2.2. Sudut Pandang dan Tolok Ukur Penilaian

            Sudut pandang merupakan salah satu unsur dari yang berkaitan erat dengan narator. “Sudut Pandang” dalam sebuah narasi di ungkapkan dalamm hal-hal berikut: sistem nilaisistem nilai dan kepercayaan ideologis narator dan tiap-tiap tokoh; gaya khas dalam berbicara yang mengungkapkan identitas si pembicara; dari tempat dan saat mana narator atau tokoh memandang sesuatu; dan perbuatan-perbuatan mental atau keadaan emosi seperti pikiran, perasaan ataupunn pengalaman.

2.3. Gaya Bercerita

            Gaya bercerita merupakan bagian integral dari retorika sebuah cerita. Gaya bercerita Injil Markus sederhana, kata-kata yang dipakai konkret dan tidak abstrak.

2.4. Pola Narasi

            Pola narasi akan diketahui pembaca sejalan dengan proses secara berulang, sejumlah unusur yang paling menarik dari narasi Injil Markus ialah sarana-sarana retorika yang digunakan untuk menata dan menyusun cerita.

2.5. Ciri Sastra Lain

            Ada beberapa ciri sastra retorika yang lain dalam narasi Injil Markus yang perlu di perhatikan dalam penafsiran antara lain:

2.5.1. Teka-teki atau Perumpamaan

            Yaitu seorang tokoh menyampaikan cerita yang aneh atau menyampaikan mimpi yang tersembunyi maknanya dengan perumpamaan.

2.5.2. Kutipan dari Tulisan-Tulisan

            Yaitu untuk memberi petunjuk kepada pembaca memahami arti kisah melalui kutipan-kutipan.

2.5.3. Nubuat-Nubuat

            Beberapa nubuat-nubuat dalam cerita dikutip dari tulisan-tulisan yang disampaikan oleh para tokoh dalam cerita.

2.5.4. Ironi

            Salah satu ciri dominan dari cerita Injil Markus adalah ironi, dalam cerita Injil Markus ironi ada 2 yaitu ironi verbal dan ironi situasional.

 

  1. LATAR

Latar sebuah cerita merupakan konteks bagi konflik-konflik dan tindakan para tokoh.

3.1. Jalan

            Perjalanan menyediakan struktur sistematis untuk caerita

3.2. Latar Tempat yang Mengingatkan pada Masa Lampau

            Latar dalam Kitab Markus menciptakan suasana tertentu dalam dalam cerita yang di bahas, juga menciptakan konflik-konflik serta mengungkapkan identitas para tokoh, Latar nya tempatnya yaitu: sungai, padang gurun, laut, dan gunung-gunung.

3.3. Latar Pribadi dan Publik

            Dalam cerita Injil Markus latar menyediakan suasana atau tempat yang bersifat pribadi bagi Yesus dan Murid-murid-Nya.

3.4. Pola-pola Gerakan

            Pola-pola gerakan  dalam cerita Injil Markus dapat dilihat dari: Galilea, Perjalan Yesus ke Yerusalem.

3.5. Akhir Perjalanan

            Yerusalem dan Bait Allah, Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, komplek Bait Allah yang besar merupakan pusat kuasa para Imam besar dan Ahli Taurat mendominasi kotan itu.

 

 

  1. ALUR CERITA

Beberapa peristiwa dari alur cerita membentuk latar belakang atau konteks bagi cerita, sementara peristiwa-peristiwa lain membentuk , rangkaian aksi atau tindakan yang sekaligus menjadi latar depan cerita.

4.1. Latar Belakang dan Asal-usul konflik: Pemerintahan Allah

            Penyebab langsung dari konflik-konflik, namun cerita memperlihatkan bahwa sesungguhnya Allah yang menjadi asal-usul terakhir dari banyajk tindakan dan peristiwa dalam cerita.

4.2. Yesus Melawan Kekuatan-kekuatan Roh Jahat dan Alam

            Dalam Injil Markus Yesus melawan kekuatan-kekuatan roh jahat ketika Ia dicobai oleh iblis di padang gurun, dan yang menjadi pemenang adalah Yesus.

4.3 Yesus Melawan Para Penguasa

            Dalam Injil Markus konflik Yesus dengan para penguasa terus berada dalam ketegangan, konflik itu tidak dipecahkan sampai pada akhir cerita . Karena kebenaran dan Hikmat yang dimiliki-Nya, Yesus terbukti sebagi Pemenang.

4.4 Yesus Melawan Para Murid

            Dalam injil Markus Yesus memasukkan para murid kedalam situasi konflik dengan memanggil mereka untuk mengikut Dia dan mengharapkan banyak dari mereka ,Yesus mengharapkan agar mereka menjadi penjala manusia dan supaya mereka memahami Yesus dan memiliki iman yang kuat.

 

  1. Para Tokoh

                           Para tokoh merupakan unsur pusat dari dunia cerita, analisis atas  para tokoh dalam cerita Injil Markus tdak bisa tidak bertumpang tindih dengan analisis atas konflik-konfluk.

5.1. Yesus

            Dalam cerita Injil Markus yang menjadi figur sentralnya adalah Yesus, k arena Dari awal cerita dikatakan bahwa Yesus adalah ‘Kristus”, Anak Allah.

5.2. Para Penguasa

             Musuh dalam cerita Injil Markus meliputi orang Yahudi serta penguasa bukan Yahudi ,yang ada di Israel yitu: Para Ahli Taurat, Kaum Farisi,Orang-orang Herodian,Tua-tua, para Imam Kepala dan, Imam Besar, Sanhedrin, Orang-orang Saduki, Serdadu-serdadu, Kafir(Romawi), dan Pilatus.

5.3. Para Murid

            Dalam cerita Injil Markus ini para murid menunjuk pada keduabelas orang yang dipilih Yesus untuk mengikut Dia.

5.4. Orang-Orang Dina

            Bertentangan baik dengan para lawan maupun para Murid, tokoh-tokoh Dina dalam Injil secara konsisten mempraktikan pemerintahan Allah.

Posting Komentar untuk "INJIL MENURUT MARKUS "