LAPORAN BACA OIKUMENE
BAGIAN
1
PENGERTIAN
GERAKAN OIKUMENE
Istilah dari Oikumene adalah
oikumene,dunia,kerajaan,Romawi serta dalam kata Yunani oikumene itu sendiri
telah diapdosi oleh bahasa Indonesia dengan cara ditransliterasikan di
Indonesia.Dalam KBBI oikumene disebut juga dengan kata ekumene yang artinya
sebagai gerakan yang sangat bertujuan untuk menyatukan atau menghimbau kembali
gereja-gereja yang ada di dunia ini dan akhirnya sampai genaplah semua orang
Kristen.
Sejarawan gereja Van Den End juga
menggunakan kata oikumene dan diartikan sebagai seluruh gereja Kristen dan
usaha untuk menyatukan kembali gereja-gereja Kristen yang telah terpisah. Dan
menurut Gerrit singgih kata oikumene adalah mengandung makna kesatuan dan persatuan
orang beriman termasuk cita-cita bahwa secara organisatoris gereja-gereja yang
berbeda-beda dapat juga bergabung dengan menjadi satu.
1.
Oikumene dan gerakan Oikumene
Di dalam buku ini
menjelaskan tentang Oikumene menurut Hartono jika oikumene itu adalah
gereja-gereja dalam keesaan dan penghayatan keesaannya,”sedangkan ekumenis
adalah gerakan yang bersangkut-pautkan dengan ekumene atau gerakan yang
bertujuan untuk mewujudkan dang menghayati keesaannya didunia ini supaya
hakikatnya yang asasi itu yakni selaku gereja Kristus yang esa itu dapat
dihayati dan ditampakkan dengan jelas.
Tampaknya dari gerakan oikumene dapat
dibedakan dalam istilah’oikumenisme’.World Christian Encyclopedia misalnya
dapat diartikan ecumenical movement (gerekan oikumene) sebagai The movement to
bring together all denominations and Christian bodies,for
fellowship,consultation,joint action and eventually organic union.Persoalannya
adalah baik dalam literature-literatur dokrin maupun sejarah gereja yang
istilahnya adalah gerakan oikumene dan istilah lainnya adalah oikumenisme yaitu
sering dipertukar tempatkan.
2.
Kepelbagian pengertian dan
sebab-sebabnya
Gerakan oikumene adalah kepelbagian
pengertian atau defenisidari istilah oikumene dana gerakan oikumene.Ada tiga
macam pemahaman terhadap gerakan oikumenis yaitu:
1.
Gerakan
oikumenis antar denominasi yaitu usaha-usaha mewujudkan kesatuan hanya
dikalangan protestan.
2.
Gerakan
oikumenis antar agama Kristen yaitu usaha-usaha untuk menyatukan Kristen
protestan dan Kristen Katolik.
3.
Gerakan
oikumenis antar agama yaitu usaha-usaha untuk menyatukan semua agama di dunia
ini.
Ada beberapa dokumen yang dihasilkan
oleh sidang-sidang DGD yaitu:
1.
Persoalan
etimologis istilah oikumene
2.
Persoalan
kesenjangan antara arti etimologi,arti tradisionaldan arti modern istilah
oikumene.
3.
Persoalan
hakikat perbedaan-perbedaan yang ingin diatasi oleh gerakan oikumene.
4.
Persoalan
perbedaan pemahaman ekklesiologis
3.
Definisi preskriptif gerakan oikumene
Kepelbagaian versi definisi istilah
oikumene adalah bukti bahwa oleh kebanyakan teolog atau sejarawan.Kepelbagian
definisi atau pengertian istilah oikumene atau gerakan oikumene ini juga
mengingatkan kita akan kata-kata filsuf Ludwing Wittgenstein,bahwa mengerti
sebuah kata berarti menggunakannya bukan mendefinisikan.Kepelbagaian definisi
istilah oikumene atau gerakan oikumene beserta semua faktor penyebabnya
dibuktikan bahwa sulit menentukan sebuah definisi deskriptif(yang bersifat
objektif,normative dan final serta berlaku secara general dan universal).
DGD
SEBAGAI REPRESENTASI GERAKAN OIKUMENE MODERN
DGD adalah representasi resmi gerakan
oikumene modern yang prakarsai oleh gereja-gereja protestan.Tampaknya istilah
dewan oikumene,atau dewan oikumene sedunia adalah sebutan resmi gereja
katolik-roma untuk DGD.Gerakan oikumene di Indonesia,dewan gereja-gereja
Indonesia (DGI) sekarang persekutuan gereja-gereja Indonesia (PGI) sebagai
representasi gerakan oikumene di Indonesia tentang DGI,Chris Hartono.
Alasan
teologis bagi oikumenis DGI atau PGI dan DGD itu sama,ada aktivis gerakan
oikumene terdapat faktor-faktor pendorong yang khusus bagi oikumenis di asia
memiliki dasar dan konteksnya dan gerakan oikumene yang dibahas adalah sejarah
latar belakang berdirinya DGD (atau DGI/PGI di Indonesia),tujuannya
sidang-sidang rayanya dokumen-dokumen yang dihasilkannya dinamika dan
progresnya.DGD dasarnya adalah lembaga pewaris cita-cita oikumenis dari
lembaga-lembaga atau gerakan-gerakan oikumenis.
1.
DGD sebagai lembaga pewaris visi
oikumenis
Eksistensi dan peranan
DGD sebagai representasi utama gerakan oikumene modern akan dapat dipahami
dengan melihat kiprah dua organisasi/lembaga nenek moyangnya yaitu Faith and
order movement(gerakan iman dan tata gereja)dan Life and Work Movement(gerakan
hidup dan kerja).
1.
Visi
oikumenis Faith and order movement
2.
Visi
oikumenis Life and work movement
2.
DGD sebagai representasi gerakan oikumene
antar denominasi
DGD secara otomatis
menjadi lembaga-lembaga representasi resmi gerakan oikumene antar denominasi
dari kalangan protestan sebagai gerakan oikumenis yang terepresentasi melalui
DGD.James L. Garret mengakui peranan DGD sebagai representasi gerakan oikumene antar
denominasi di kalangan protestan ini.
3.
DGD sebagai representasi gerakan
oikumene antar agama Kristen
Oikumene antar agama
Kristen adalah usaha-usaha untuk mewujudkan persatuan antara agama Kristen
Protestan dan agama Kristen Katolik.Segi kuat gerakan Faith and order ialah
karena ia langsung memahami oikumene secara luas dan melibatkan gereja-gereja
ortodoks Timur dan gereja katolik Roma dalam pembicaraan-pembicaraan.Cita-cita
DGD ini juga merupakan cita-cita DGI/PGI di Indonesia dan aktivitas gerakan
oikumene Indonesia seperti Chris Hartono.
SEJARAH
DGD SEBAGAI REPRESENTASI GERAKAN OIKUMENE MODERN
Hanya dengan memahami fakta-fakta atau
kenyataan gerakan oikumene di dalam sejarah selanjutnya adalah gagasan-gagasan
dan cita-cita ekklesiologisnya kita dapat menyikapinya,sekaligus mempraktikkan
usaha-usaha keesaan gereja dengan benar.
1.
Terbentuknya DGD
The world council of churches
(WCC) atau dewan gereja-gereja sedunia (DGD) resmi didirikan pada tahun 1948 di
Amsterdam oleh wakil dari 147 gereja dari 44 negara.Ketua-ketua yang telah
dipilih Fister,Eidem,Boegner,Germanos,G.Bromley Oxnam dan Tsu Chen Chao.Jhon
Mott menjadi ketua ke hormatan,sedang Visser Hooft di pilih sebagai sekretaris
umum.
Gerekan Faith and order mau
menyelesaikan soal-soal perbedaan iman/dokrin dan tata organisasi gereja yang
telah memisah-misahkan gereja.International Missionary Council didirikan pada
tahun 1921,sebagai hasil langsung dari konferensi penginjilan sedunia di
Edinburgh pada tahun 1910.Berdasarkan kenyataan inilah,para aktivis gerakan
oikumene itu menyimpulkan bahwa ada hubungan sebab akibat antara konferensi
Edinburgh pada tahun 1910 dengan DGD (konferensi Edinburgh tahun 1910 adalah
titik tolak bagi munculnya DGD,atau gerakan oikumene).Norman E.Thomas
misanya,telah menuliskan :”Konferensi Edinburgh tahun 1910 adalah tempat
kelahiran oikumene modern.
Menurut para aktivis
gerakan oikumene,konferensi Edinburgh tahun 1910 adalah titik tolak bagi
munculnya DGD.Persoalannya adalah tidak ada bukti bagi kesimpulan semacam itu.
2.
Momen-momen penting gerakan oikumene
dalam sejarah DGD
Momen-momen itu
dianggap penting sejauh dianggap menguntung eksistensi,visi dan misi oikumene
DGD.Menurut Vissert Hooft,sekretaris pertama DGD,ada empat periode dalam
gerakan oikumene yaitu:
1.
Konferensi
sedunia di Edinburgh pada tahun 1910
2.
pada
tahun 1934 Life and Work
3.
pada
tahun 1948 DGD akhirnya dilembaga secara resmi di Amsterdam
4.
pada
tahun 1960 dipersiapkan untuk pengintegrasikan IMC dan DGD dengan nilai yang
baik
Momen-momen bersejarah yang tampaknya
dalam gerakan oikumene yaitu:
1.
Tahun
1938 Faith and Order dan Life and Work melebur menjadi DGD
2.
Tahun
1948 DGD resmi berdiri
3.
Tahun
1961 IMC berintegrasi dangan DGD
4.
Tahun
1961 gereja Katolk-Roma untuk pertama kalinya mengirim para peninjaunya ke
sidang raya DGD
5.
Tahun
1975 untuk pertama kalinya wakil-wakil dari agama-agama lain diundang untuk
hadir dalam sidang raya DGD
BAGIAN 2
DISKONTINUITAS PENGERTIAN TRADISIONAL
DAN PENGERTIAN MODERN OIKUMENE
pendapat
yang dapat diterima telah mengatakan bahwa istilah ini mula-mula dipakai oleh
orang Yunani untuk menunjukkan pada peradaban atau kebudayaan bangsa mereka
sendiri.
Oikumene dalam
perjanjian baru berbahasa Yunani membuktikan bahwa telah lama digunakan karena
ada yang mengatakan bahwa Herodotuslah yang pada abad ke-5 SM yang pertama
menggunakan isitilah tersebut.
Pengertian oikumene
secara khasnya yaitu secara tradisional yang istilahnya oikumene dipakai untuk
menunjukkan kepada kenyataan-kenyataannya yang tradisional yang secara ruang
goegrafi,peradaban kultural,daerah kekuasaan politis dan sosiologis agama.
Penelitian terhadap
Perjanjian Baru maupun literature-literature umum,menunjukkan bahwa pada
sekitar abad pertama,yaitu pada masa perjanjian baru ditulis megenai oikumene
yang digunakan dengan salah satu dari pengertian-pengertian tradisional yaitu :
1.
Pengertian
kebudayaan (helenisme)
2.
Pengertian
politis (kerajaan romawi)
3.
Pengertian
agama (kekristenan)
4.
Pengertian
wibawa-wibawa universal (keputusan konsili-konsili)
Pengertian tradisional
dal istilah oikumene dengan produk akhir dari pergeseran pengertian tradisional
adalah penggunaan istilah untuk menunjuk pada wibawa-wibawa
universal.Pengertian tradisional pada abad ke 4-6 dengan pengertian modern dan
pada abad ke-20 dari oikumene.
1.
Bukti
dari Ekklesiologi Gereja Katolik-roma
2.
Bukti
dari akar sejarah gerakan oikumene modern
INKONSISTENSI MISIOLOGI GERAKAN
OIKUMENE
Gerakan oikumene modern adalah
kelanjutan dari misi cita-cita gerakan-gerakan penginjilan sedunia pada abad
ke-19 atau dengan kata lain,gerakan-gerakan penginjilan sedunia pada abad ke-19
adalah perwujudan mula-mula gerakan oikumene modern.
Sebab konferensi-konferensi
internasional kemudian diselenggarakan untuk peningkatan pelaksanaan
penginjilan pada tahun 1878 dan 1888. Persoalannya adalah telah terdapat perbedaan yang mencolok
antara misi dan cita-cita gerakan oikumene modern dengan misi dan cita-cita
gerakan penginjilan sedunia pada abad ke-18/19.
Konferensi gereja-gereja dan pekabaran
Injil untuk Indonesia bagian timur di malino tahun 1947 yang menghasilkan
Madjelis Oesaha bersama Geredja-geredja Kristen yang melihat pembentukan gereja
yang esa (sateo) di Indonesia dengan tujuan yang terakhir. Oikumene modern
adalah dapat mengatasi berbagai kekurangan dan halangan dalam penginjilan yang
timbul sebagai akibat dari pemberian kesaksian yang berbeda warnanya.
Fakta adalah bahwa gerakan oikumenis
pada awalnya dilahirkan dalam pertengahan abad ke-19 pada tahun 1846 oleh kaum
Injil,para penginjil dan misionari yang membentuk Evangelical Alline yang
mendukung dan memperkuat penjangkauan Kristen. Inkonsistensi misiologi gerakan
oikumene yang tampak bertujuan yang bersifat rohani ke arah agenda politik.
1.
Pengaruh
kompromi teologi
2.
Pengaruh
filsafat-filsafat sekuler
KABURNYA EKKLESIOLOGI GERAKAN OIKUMENE
Ekklesia pada umunya menunjukkan pada
sekelompok orang percaya,Namun dengan demikian dapat digunakan untuk
menunjukkan pada gereja secara keseluruhan.Ekklesiologi para aktivis gerakan
oikumene modern juga berada pada salah satu dari dua kecenderungan ekstrem.
1.
Penekanan
ekstrem pertama: aspek lokal saja
2.
Penekanan
ekstrem kedua : Aspek universal saja
3.
Penekanan
gerakan oikumene modern :aspek
Gereja
lokal bersifat kelihatan (visible).Gereja-gereja protestan-Injil (terutama yang
menganut sistem pemerintahan kongregasional).Gereja universal itu bersifat
kelihatan (invisible)dengan gereja universal itu bersifat tidak kelihatan.
1.
Gereja
universal sebgai bersifat invisible
2.
Gereja
universal sebagai bersifat visible
3.
Gereja
universal sebagai bersifat visible
Konsili
vatikan II (tahun 1962-1965) telah merubah konsep ekklesiologi gereja
Katolik-Roma,khusunya perihal pandangan mereka terhadap gereja-gereja
protestan,ekklesiologi gerakan oikumene dengan ekklesiologi gereja Katolik-Roma
sebelum dan sesudah konsili vantikan II tersebut.
1.
perbandingan
ekklesiologi gerakan oikumene modern dengan ekklesiologi GKR sebelum konsili
vantikan II.
2.
Perbandingan
ekklesiologi gerakan oikumene modern dengan ekklesiologi GKR sesudah konsili
vatikan II
3.
Bagaimana
dengan ekklesiologi gereja-gereja ortodoks Timur
Konsep
ekklesiologi para aktivis gerakan oikumene modern.
1.
Munculnya
paham tentang sebuah gereja super
2.
Munculnya
gereja negara
3.
Munculnya
penyelewengan doktrin
CITA-CITA
UTOPIS GERAKAN OIKUMENE
Cita-cita
para aktivis gerakan oikumene modern untuk mempersatukan kembali gereja-gereja
yang sudah terpisah-pisah ke dalam berbagai denominasi. Tampaknya keesaan
lahiriah gereja-gereja protestan dan gereja Katolik-Roma adalah mimpi yang
menyenangkan sesaat saja.
Cita-cita
gerakan oikumene di Indonesia adalah berdirinya sebuah gereja Kristen Yang Esa
(GKYE) di Indonesia. Keesaan itu bersifat kelihatan (lahiriah),dan bahwa
keesaan itu harus bersifat tidak kelihatan (rohaniah). Gerakan oikumene
berorientasi pada usaha mewujudkan kesatuan lahiriah berbagai denominasi
gerakan.
Cita-cita
gerakan oikumene modern baru akan tercapai pada saat di dunia ini hanya tinggal
satu gereja saja. Buktinya dalam perkembangan wujud keesaan yang cita-citakan
oleh gerakan oikumene,oleh PGI dirumuskan dengan lebih umum dari pada DGI.
BAGIAN
III
KEESAAN
GEREJA MENURUT ALKITAB
Pemahaman
dan penekanan seseorang wujud keesaan atau kesatuan gereja sangat terkait
dengan kenyakinannya akan sifat gereja universal.
1.
Kesatuan
Organik
2.
Kesatuan
Rohani
3.
Kesatuan
pengakuan dan persekutuan timbal balik
4.
Kesatuan
konsilier
Bentuk
dan sifat kesatuan itu kurang menimbulkan persetujuan pandangan,prinsip-prinsip
Alkitab cukup jelas.
1.
Kebenaran
Injil
2.
Internal
spiritual
3.
Supaya
dunia percaya
Efesus
hidup rukun adalah fakta ketritunggalan Allah. Allah Tritunggal adalah contoh
terbaik,bukan saja bagi kesatuan dalam kebenaran dan tujuan,tetapi juga bagi
kesatuan dalam kepelbagian.Allah Alkitab kesatuan yang tak
terpisahkan,melainkan tiga yang bersatu.Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah
sungguh-sungguh tiga pribadi yang berbeda,tetapi satu dalam hakikat.
Kesatuan
keallahan inilah yang mengakibatkan kesatuan orang-orang percaya,
Ketritunggalkan Allah dengan demikian berlawanan dengan monism (Kesatuan
absolut). Realitas adalah suatu rantai keberadaan antara Allah yang tidak dapat
diketahui dengan dunia berarti Allah sedang relative/bergantung terhadap
ciptaanNya. Ketritunggalan Allah juga melawan pluralism (Pluralitas absolut).
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KEPELBAGIAN DENOMINASI GEREJA
Denominasi berarti satuan atau
pecahan mata uang,dalam bahasa Inggris,istilah denomination telah menjadi
istilah yang baku,yang disamping menunjukkan pada satuan juga menunjuk pada
kaum/umat/sekta/golongan agama. Menurut Charles Stanley,denominasi adalah suatu
sistem kepercayaan tertentu yang memfokuskan diri pada suatu penafsiran
keagamaan tertentu. Faktor teologis ialah faktor-faktor yang terkait dengan
keadaan rohani,pemahaman atau kenyakinan iman orang-orang Kristen.
1.
Faktor
Dosa
2.
Faktor
kepelbagian sikap terhadap Alkitab
3.
Faktor
kepelbagaian sistem hermeneutika yang dianut
A.
Kepelbagaian
sikap terhadap sufisiensi Alkitab
B.
Kepelbagaian
sikap terhadap makna objektif Alkitab
C.
Kepelbagaian
sikap terhadap kesulitan-kesulitan di dalam Alkitab
D.
Kepelbagaian
sikap terhadap fakta kesatuan dan keragaman di dalam Alkitab
E.
Kepelbagaian
pemahaman tentang hubungan antara perjanjian lama dan perjanjian baru
Faktor
yang bersifat non teologis yang telah menyebabkan pemisahan gereja.Ada masalah
teologis dan ada masalah non teologis.Dimana ada masalah vertical di satu pasti
ada masalah horizontal.
Ø Keterbatasan sebagai manusia
Ø Warisan pelbagai pemahaman tentang
hubungan gereja dan negara
Ø Latar belakang zending yang
berbeda-beda
APAKAH
PEMISAHAN SELAU SALAH
Berpisah
demi kebenaran adalah sesuai dengan Alkitab,dalam bahasa Paulus Daun,pemisahan
yang demikian bukanlah pemisahan melainkan pengembangan dari satu gereja
manjadi dua dan seterusnya. Kalau tidak Roh Kudus akan disalahkan karena
dianggap melahirkan dosa dan kita tertipu karena berpikir sedang menyenangkan Allah
padahal sebenarnya kita sedang sangat melukai hatiNya.
Ø Fakta berupa bukti bahwa semangat
oikumenis datang dari kalangan oikumenikal
Ø Fakta berupa bukti tujuan Injil
Ø Fakta berupa bukti adanya consensus
Injil
DENOMINASIONALISME,KUTUK
ATAU BERKAT
Dalam
suatu pertemuan oikumenis,suatu nubuat yang diakui berasal dari Allah Bapa
mengatakan,”Berdukacita dan merataplah karena tubuh Anak-Ku terpisah-pisah.
Nilai-nilai positif dari kepelbagaian denominasi gereja.
Ø Memungkinkan fungsi korektif
Ø Melindungi kemurnian doktrin
Ø Konsekuensi kebebasan kata hati
Menurut
Hans Kung,bagi kekristenan,kutuk yang sebenarnya bukanlah
denominasionalisme,melainkan apa yang disebut sebagai sektarianisme dan
sinkretisme
MENOLONG
ANGGOTA GEREJA MENYIKAPAI GERAKAN OIKUMENE
Konsep
dan pemahaman para aktivis gerakan oikumene tentang fakta kepelbagaian
denominasi gereja. Berikut ini adalah enam prinsip teori denominasi menurut
Jeremiah Burrough yang perlu diajarkan kepada anggota gereja tersebut.
Ø Perbedaan-perbedaan doctrinal merupakan
hal yang tak terhindarkan
Ø Perbedaan-perbadaan dalam hal-hal yang
sekunder adalah tetap penting
Ø Perbedaan dapat membawa manfaat
Ø Tak satu pun lembaga gereja yang dapat
dengan sepenuhnya berperan sebagai wakil gereja Kristus
Ø Kesatuan yang sejati itu didasarkan
pada Injil yang berlaku universal,dan hendaknya
dinyatakan dalam bentuk kerja sama inter-denominasional
Ø Pemisahan denominasional itu bukanlah
suatu pemisahan
Bagaimana
seharusnya seorang gembala sidang menghadapi ancaman pemisahan didalam gereja
yang sedang di gembalakannya tersebut:
Ø Lakukan evaluasi pribadi
Ø Bedakan antara ikatan gereja lokal dan
ikatan denominasional
Ø Bedakanlah sebab musabab dari sebuah
pemisahan
BAGAIMANA
MELIBATKAN ANGGOTA GEREJA DALAM USAHA-USAHA KEESAAN GEREJA
Seseorang
atau sebuah gereja dapat memilih salah satu dari tiga kecenderungan
keterlibatan yaitu:
Ø Keterlibatan aktif atau keterlibatan
pasif
Ø Keterlibatan penuh atau keterlibatan
terbatas
Ø Keterlibatan tanpa syarat atau
keterlibatan bersyarat
Ekklesiologi
gerakan oikumene,inkonsistensi misiologi gerakan oikumene,dan kelirunya
pemahaman para aktivis gerakan oikumene tentang realita kepelbagaian denominasi
gereja.
Karakteristik
dari lembaga-lembaga parachurch adalah focus pada pelayanannya yang
spesifik,misalnya melayani dalam bidang tertentu,atau menginjili sekelompok
orang tertentu.
Ø Libatkan anggota gereja dalam pelayanan
Ø Lakukanlah evaluasi internal
Ø Jalinlah hubungan eksternal
Ø Ajarkanlah doktrin gereja kepada
anggota gereja
Ø Ingatkanlah anggota gereja anda tentang
prinsip pindah keanggotaan gereja
Ø Tunjukkan kepada jemaat contoh-contoh
otentik tentang cara hidup Kristen
Posting Komentar untuk "LAPORAN BACA OIKUMENE "