RESENSI BUKU PEMBIMBING PERJANJIAN BARU 1
RESENSI BUKU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
PEMBIMBING PERJANJIAN BARU 1
PROGRAM SARJANA TEOLOGI (S.Th.)
Dosen Pengampu:
Sri Ayu Dyah Utami, S.S.,M.Th.
Oleh:
Priska Sinaga
212.ST.12.18
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TABERNAKEL INDONESIA
(STTIA)
Surabaya,
Identitas Buku
Judul buku : Injil Markus Sebagai Cerita
Penulis : David Rhoads dan
Donald Michie
Penerbit : Gunung Mulia
Tahun Terbit : 2004
Jumlah halaman : 184
PEMBUKAAN RESENSI
Injil Markus berbicara
tentang masalah-masalah yang besar tentang kehidupan dan kematian, kebaikan dan
kejahatan, keberhasilan dan dan kegagalan manusia. Manusia bukanlah cerita
sederhana yang bercerita tentang kebajikan yang dengan mudah menang atas kejahatan;juga
bukan sebagai koleksi upaya moralitas kehidupan. Maksud buku ini adalah
membantu pembaca memperoleh kembali pengalaman akan Injil Markus sebagai satu
kesatuan cerita, memperoleh pemahaman yang lebih baik atas cerita secara luas
memanfaatkan karya-karya tentang kritik sastra kontemporer.
- INJIL MENURUT MARKUS
a.
Pengantar Pada Terjemahan
Terjemahan buku ini
adalah Terjemahan Baru, LAI disusun seperti sebuah cerita pendek, sedemikian
rupa sehingga pembaca dapat mengalami cerita secara menyeluruh. Pembagian
alinea umumnya menandai perubahan tempat, pembicara atau berupa kesimpulan dari
suatu konflik. Semuanya dimaksudkan untuk memperjelas unsur dialog, tindakan
dan gerakan-gerakan dalam cerita. Sarana-sarana retorika dalam buku ini
mendukung terciptanya ketegangan dan ciri dramatis cerita. Terjemahan ini
dimaksudkan untuk digunakan bersama, penulis menyarankan pembaca agar membaca
seluruh cerita.
b.
Injil Markus
Injil Markus adalah
kitab yang menceritakan tentang Yesus Kristus adalah Anak Allah yaitu ditandai
dengan berbagai mujizat yang Yesus lakukan. Dan Yesus juga membuktikan bahwa Ia
akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga.
2.
RETORIKA
Retorika adalah
pertanyaan-pertanyaan tentang ‘bagaimana’ sebuah cerita diceritakan
sehingga memberi dampak tertentu terhadap pembaca. Dalam suatu studi singakt
atas cerita keseluruhan, kita hanya dapat melukiskan unsur-unsur dari
teknik-teknik retorika seperti penutur, gaya bercerita dan pola-pola narasi.
Namun pemahaman atas teknik-teknik retorika ini memainkan peran penting dalam
menafsirkan setiap episode. Demikian juga analisis kita mengenai retorika
berguna dalam pembahasan lebih lanjut atas berbagai segi lain dari cerita.
2.1. Narator
“Narator adalah istilah
sastra untuk sang pencerita narasi. Narator bukanlah pengarang melainkan suatu
perlengkapan retorika yang digunakan pengarang untuk menceritakan cerita dan
menceritakannya dengan cara tertentu. Ada beberapa jenis narataor., sang
narrator bisa saja adalah seorang tokoh protagonis (pelaku utama) dalam cerita
atau mungkin juga seorang tokoh tidak penting dalam cerita . Ada jenis narator
lain yaitu yang bukan merupakan tokoh dalam cerita, mereka disebut juga narator
serba tahu. Ciri-ciri mencolok dari narrator dalam Injil Markus adalah sebagai
berikut: naratpr tidak muncul pada kejadian-kejadian dalam cerita dalam cerita;
berbicara sebagai orang ketiga;dalam bercerita tidak terikat oleh waktu dan
tempat; hadir penuh secara tidak kelihatan pada setiap adegan; mampu berada di
mana-mana guna “mengisahkan” peristiwa yang terjadi; tampil sebagai yang
serba-tahu dengan menyampaikan pikiran-pikiran, perasaan maupun
pengalaman-pengalaman inderawi pada tokoh.
~Narator dalam Injil Markus adalah Narator yang
Serba tahu
Ciri retorika berupa
narrator yang serba-tahu dengan pengetahuan tak terbatas, secara konsisten
terus dipertahankan dalam narasi Injil Markus. Sebuah latihan sederhana akan
menunjukkan perbedaan antara peran yang serba tahu dengan narrator orang
pertama.
~Narator Tidak Terikat oleh Waktu dan Tempat
Narator Injil Markus
bercerita dengan memakai bentuk lampau, narator dalam Injil Markus tidak
dibatasi oleh tempat.
~Narator Memberitahukan “Apa yang Ada di dalam” Benak para
Tokoh
Dalam Injil Markus
narator juga melakukan perasaan-perasaan terdalam dalam para tokoh.: belas
kasihan kemarahan, rasa heran, takut, sedih, kagum, ataupun cinta; begitu pula
narrator mengisahkan saat-saat para tokoh sedang bingung, gembira, takut,
ataupun kesal .
~ Narator Berbicara kepada Pembaca dengan “Berbisik-bisik”
Dalam Injil Markus
sebagian besar cerita narator terus mengisahkan dialog, pikiran-pikiran serta
tindakan-tindakan para tokoh. Dalam cerita Injil Markus “bisikan-bisikan”
terasa seperti interupsi ditengah-tengah pelukisan peristiwa-peristiwa.
~ Narator Berbicara dari Sudut Pandang Ideologis Tertentu
Apabila narator adalah
narator yang serba-tahu dan tidak muncul dalam cerita, pembaca cenderung
menjadi tidak sadar akan prasangka-prasangka, nilai-nilai dari prinsip
pandangan hidup sang narator.
~ Narator Mengendalikan Jarak
Hubungan yang di bangun
narator dengann pembaca berbeda dari hubungan yang dibentuk oleh narator antara
pembaca dengan tokoh-tokoh cerita. Dengan cerita demikian, narator mengajak
pembaca untuk mengambil jarak atau beridentifikasi dengan tokoh-tokoh yang
berbeda-beda.
~ Narator Mengatur Susunan Peristiwa
Narator mengatur
peristiwa-peristiwa dalam narasi tampak dalam urutan cerita yang oleh narator
disusun tanpa mengikut urutan kronologis.
2.2. Sudut Pandang dan Tolok Ukur Penilaian
Sudut pandang merupakan
salah satu unsur dari yang berkaitan erat dengan narator. “Sudut Pandang” dalam
sebuah narasi diungkapkan dalam hal-hal berikut: sistem nilai sistem nilai dan
kepercayaan ideologis narator dan tiap-tiap tokoh; gaya khas dalam berbicara yang
mengungkapkan identitas si pembicara; dari tempat dan saat mana narator atau
tokoh memandang sesuatu; dan perbuatan-perbuatan mental atau keadaan emosi
seperti pikiran, perasaan ataupun pengalaman.
2.3. Gaya Bercerita
Gaya bercerita
merupakan bagian integral dari retorika sebuah cerita. Gaya bercerita Injil
Markus sederhana, kata-kata yang dipakai konkret dan tidak abstrak.
2.4. Pola Narasi
Pola narasi akan
diketahui pembaca sejalan dengan proses secara berulang, sejumlah unsur yang
paling menarik dari narasi Injil Markus ialah sarana-sarana retorika yang
digunakan untuk menata dan menyusun cerita.
2.5. Ciri Sastra Lain
Ada beberapa ciri
sastra retorika yang lain dalam narasi Injil Markus yang perlu di perhatikan
dalam penafsiran antara lain:
2.5.1. Teka-teki atau Perumpamaan
Yaitu seorang tokoh
menyampaikan cerita yang aneh atau menyampaikan mimpi yang tersembunyi maknanya
dengan perumpamaan.
2.5.2. Kutipan dari Tulisan-Tulisan
Yaitu untuk memberi
petunjuk kepada pembaca memahami arti kisah melalui kutipan-kutipan.
2.5.3. Nubuat-Nubuat
Beberapa nubuat-nubuat
dalam cerita dikutip dari tulisan-tulisan yang disampaikan oleh para tokoh
dalam cerita.
2.5.4. Ironi
Salah satu ciri dominan
dari cerita Injil Markus adalah ironi, dalam cerita Injil Markus ironi ada 2
yaitu ironi verbal dan ironi situasional.
3.
LATAR
Latar sebuah cerita
merupakan konteks bagi konflik-konflik dan tindakan para tokoh.
3.1. Jalan
Perjalanan menyediakan
struktur sistematis untuk cerita
3.2. Latar Tempat yang Mengingatkan pada Masa Lampau
Latar dalam Kitab
Markus menciptakan suasana tertentu dalam dalam cerita yang dibahas, juga
menciptakan konflik-konflik serta mengungkapkan identitas para tokoh, Latar nya
tempatnya yaitu: sungai, padang gurun, laut, dan gunung-gunung.
3.3. Latar Pribadi dan Publik
Dalam cerita Injil
Markus latar menyediakan suasana atau tempat yang bersifat pribadi bagi Yesus
dan Murid-murid-Nya.
3.4. Pola-pola Gerakan
Pola-pola gerakan
dalam cerita Injil Markus dapat dilihat dari: Galilea, Perjalan Yesus ke
Yerusalem.
3.5. Akhir Perjalanan
Yerusalem dan Bait
Allah, Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, komplek Bait Allah yang besar
merupakan pusat kuasa para Imam besar dan Ahli Taurat mendominasi kotan itu.
4.
ALUR CERITA
Beberapa peristiwa dari alur cerita membentuk latar belakang atau
konteks bagi cerita, sementara peristiwa-peristiwa lain membentuk , rangkaian
aksi atau tindakan yang sekaligus menjadi latar depan cerita.
4.1. Latar Belakang dan Asal-usul konflik: Pemerintahan Allah
Penyebab langsung dari
konflik-konflik, namun cerita memperlihatkan bahwa sesungguhnya Allah yang
menjadi asal-usul terakhir dari banyajk tindakan dan peristiwa dalam cerita.
4.2. Yesus Melawan Kekuatan-kekuatan Roh Jahat dan Alam
Dalam Injil
Markus Yesus melawan kekuatan-kekuatan roh jahat ketika Ia dicobai oleh iblis
di padang gurun, dan yang menjadi pemenang adalah Yesus.
4.3 Yesus Melawan Para Penguasa
Dalam Injil Markus
konflik Yesus dengan para penguasa terus berada dalam ketegangan, konflik itu
tidak dipecahkan sampai pada akhir cerita . Karena kebenaran dan Hikmat yang
dimiliki-Nya, Yesus terbukti sebagi Pemenang.
4.4 Yesus Melawan Para Murid
Dalam injil Markus
Yesus memasukkan para murid kedalam situasi konflik dengan memanggil mereka
untuk mengikut Dia dan mengharapkan banyak dari mereka ,Yesus mengharapkan agar
mereka menjadi penjala manusia dan supaya mereka memahami Yesus dan memiliki
iman yang kuat.
5.
Para Tokoh
Para tokoh merupakan unsur
pusat dari dunia cerita, analisis atas para tokoh dalam cerita Injil
Markus tidak bisa tidak bertumpang tindih dengan analisis atas konflik-konflik.
5.1. Yesus
Dalam cerita Injil
Markus yang menjadi figur sentralnya adalah Yesus, karena Dari awal cerita
dikatakan bahwa Yesus adalah ‘Kristus”, Anak Allah.
5.2. Para Penguasa
Musuh dalam cerita Injil Markus meliputi orang
Yahudi serta penguasa bukan Yahudi ,yang ada di Israel yaitu: Para Ahli Taurat,
Kaum Farisi,Orang-orang Herodian,Tua-tua, para Imam Kepala dan, Imam Besar,
Sanhedrin, Orang-orang Saduki, Serdadu-serdadu, Kafir(Romawi), dan Pilatus.
5.3. Para Murid
Dalam cerita Injil
Markus ini para murid menunjuk pada keduabelas orang yang dipilih Yesus untuk
mengikut Dia.
5.4. Orang-Orang Dina
Bertentangan baik
dengan para lawan maupun para Murid, tokoh-tokoh Dina dalam Injil secara
konsisten mempraktekkan pemerintahan Allah.
Posting Komentar untuk "RESENSI BUKU PEMBIMBING PERJANJIAN BARU 1"