MATERI-MATERI TENTANG PERNIKAHAN
PERNIKAHAN
Pernikahan adalah ikatan antara pria
dan wanita atas dasar janji dihadapan Allah dan sidang jemaat. Namun untuk
menjaga janji ini bukanlah satu hal yang mudah, karena seiring berjalannya
pernikahan pasti akan diuji. Ujian ini membuat banyak pernikahan hancur
berantakan, dan berujung pada perceraian. Hal yang memprihatinkan ialah
perceraian ini terjadi juga dalam kalangan pernikahan Kristen.
Pernikahan Kristen adalah pernikahan
yang bersumber dari Allah, dibangun atas dasar kasih, firman dan berkat dari
Allah. Pernikahan Kristen memiliki tanggung jawab untuk taat kepada Allah,
sehingga dapat melakukan tanggung jawab masing-masing, menjadi pernikahan yang
harmonis dan menjadi duta Allah. Namun pada kenyataanya banyak pernikahan
Kristen tidak bisa menjadi duta Allah bagi dunia, dengan banyaknya pernikahan
yang tidak harmonis.
Pernikahan adalah unit yang paling
dasar dan juga unit yang berpengaruh di dunia, terjadi sebagai akibat dari
komitmen seumur hidup antara pria dan wanita atas kedaulatan Tuhan. Pernikahan
yang berlaku seumur hidup memiliki pengertian lain bahwa hanya maut yang dapat
memisahkan. Pasangan suami istri yang telah diteguhkan memiliki fokus yang
tetap dan tak teralihkan. Apapun yang terjadi dalam pernikahan tidak ada
pilihan lain, tidak ada peluang untuk mundur atau lari, yang ada hanya pilihan
untuk terus membangun cinta sejati dalam kesetiaan janji yang telah diucapkan
di hadapan Allah dan jemaat-Nya.
Perkawinan adalah suatu persekutuan
hidup yang total (menyeluruh) yang meliputi tubuh, jiwa dan roh, dan yang juga
meliputi waktu sekarang dan waktu yang akan dating. Perkawinan adalah merupakan
relasi yang ekslusif: tidak ada tempat bagi orang ketiga.
Tujuan Pernikahan Kristen
Tujuan adalah sesuatu yang sangat penting, tujuan
adalah penggerak dan kehidupan. Seperti yang dituliskan oleh Rick Warren dalam
bukunya yang berjudul The Purpose Driven Life, bahwa tujuan dari
kehidupan jauh lebih penting dari apapun. Tujuan utama manusia adalah
memuliakan Allah, bahkan tujuan segala sesuatu diciptakan ialah untuk
memuliakan Allah. Karena pernikahan merupakan perjalanan hidup dua insan secara
bersama seumur hidup, setiap pasangan nikah juga harus memahami apa yang
menjadi tujuan pernikahan tersebut, agar pernikahan itu menjadi pernikahan yang
berarti. Tujuan pertama perkawinan bukanlah saja supaya yang satu menjadi berbahagia,
melainkan supaya yang satu membahagiakan yang lain. Jadi tujuan pernikahan
adalah untuk saling membahagiakan antara dua insani terlebih lagi untuk dapat
bersama-sama memuliakan nama Allah.
10 pertanyaan sebelum merencanakan
pernikahan
- Apakah kamu berbahagia dalam hubungan selama
ini? jika kamu menjawab iya maka dia memang pantas dipikirkan untuk
menjadi pendamping hidupmu seumur hidup
- Apakah kamu pernah merasa terjebak bersamanya?
jika kamu pernah bahkan sering merasa terkekang saat bersamanya mungkin
kamu perlu pikirkan kembali apakah hubungan kalian pantas dilanjutkan ke
jenjang pernikahan, ingat kamu akan bersama dia setiap hari seumur
hidupmu.
- Apakah kamu bisa melakukan segala hal bersama
dan bersenang-senang? kalau tidak mungkin lama kelamaan kamu akan
bosan.
- Apakah hubungan ini memiliki bobot seimbang
ataupun seiman?
- Apakah kamu mempercayai dia sebagai
pasanganmu?
- Apakah dia benar-benar rekan hidup atau
hanyalah orang yang bertindak sebagai seorang pengasuh saja?
- Apakah kamu berkembang kearah yang lebih baik
saat bersama-sama?
- Apakah kamu atau dia berubah karena satu sama
lain?
- Apakah kamu benar-benar tertarik dengannya?
- Apakah kalian saling mendukung satu sama lain?
Dalam Kristen Protestan adapun
langkah-langkah maupun syarat-syarat dalam sebuah pernikahan yang harus
dilengkapi adalah sebagai berikut:
1.
Formulir pemberkatan nikah dari gereja
masing-masing.
2.
Surat Baptis kedua calon mempelai (asli
dan fotocopy)
3.
Surat Sidi kedua calon mempelai (asli
dan fotocopy)
4. Mengikut konseling pra nikah yang diadakan oleh
gereja tempat pemberkatan nikah.
Selain daripada itu, ada beberapa
gereja yang akan mengumumkan tanggal pernikahan melalui warta jemaat. Jemaat
diundang untuk turut mendoakan pasangan tersebut. Selain itu juga, gereja juga
ingin memastikan jika ada jemaat yang keberatan dengan rencana pernikahan
tersebut. Jika ada keberatan, gereja akan membahas keberatan tersebut bersama
dengan jemaat yang bersangkutan dan kedua calon mempelai.
Syarat pernikahan menurut Negara
Dalam
surat Roma 13:2 mengatakan, “Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia
melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman
atas dirinya.” Kekristenan tidak berdiri sendiri. Kekristenan mengakui adanya
pemerintah negara yang berdaulat. Dengan itu, pernikahan Kristen yang sah
secara agama haruslah juga sah di hadapan hukum. UU No.1/1974 pasal 2 ayat 2
mengatakan bahwa “Pernikahan sah menurut negara apabila telah dicatatkan di
pencatatan negara.” Baik untuk Katolik maupun Protestan, berikut ini adalah
persyaratan pernikahan yang ditentukan agar dicatat sebagai pernikahan yang sah
oleh negara dan catatan sipil sebagai berikut:
- Sertifikat pemberkatan nikah dari Gereja.
- Kartu anggota jemaat Gereja.
- Surat keterangan belum menikah dari RT/RW
masing-masing.
- Surat keterangan dari kantor kelurahan.
- KTP masing-masing calon mempelai (asli dan
fotocopy).
- Kartu keluarga masing-masing calon mempelai
(asli dan fotocopy).
- Akta kelahiran masing-masing calon mempelai
(asli dan fotocopy).
- Akta pernikahan orang tua.
- Akta kematian orang tua jika ada orang tua
yang sudah meninggal.
- Surat izin menikah dari orang tua calon
mempelai jika pernikahan dilakukan pada usia dibawah 21 tahun.
- Izin komandan TNI/Polri jika calon mempelai
merupakan anggota TNI/Polri
- Akta cerai atau kematian jika sebelumnya
pernah menikah
- Dispensasi nikah dari kecamatan apabila
pendaftaran pernikahan baru dilakukan <10 hari kerja sebelum pernikahan
dilangsungkan.
- 10 lembar foto berdampingan calon mempelai ukuran 4x6 dengan pria
berdiri di kanan wanita.
Pernikahan memang menjadi awal yang
baru bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pernikahan haruslah
dipersiapkan sebaik mungkin supaya pernikahan itu sungguh berkenan di hadapan
Tuhan. Pernikahan harus disiapkan mulai dari mencari pasangan hidup yang tepat
sampai dalam menjaga hubungan pernikahan tersebut. Serahkan setiap persiapan
pernikahan di dalam tangan Tuhan, biar sungguh Tuhan bekerja dalam segala
sesuatu.
Dalam acara pernikahan di gereja:
Masuknya Kedua Mempelai:
- Masuknya kedua mempelai ke dalam gereja
diiringi oleh musik yang lembut serta diikuti oleh keluarga dari kedua
mempelai.
- Kedua mempelai dipersilahkan duduk
berdampingan pada tempat yang telah disediakan.
- Pra-ibadah pernikahan dimulai dengan beberapa
pujian.
- WL membuka acara ibadah pernikahan dengan
beberapa kata sambutan.
- WL mengajak seluruh undangan yang hadir untuk
bernyanyi pujian pembuka bersama.
Doa pembukaan
- Doa ini dipimpin oleh salah satu penatua atau hamba Tuhan lainnya.
Firman Tuhan:
- Sebelum firman Tuhan WL, mengajak untuk
menyanyikan satu lagu pujian menyambut Firman Tuhan.
- Jemaat berdiri saat pujian dinyanyikan.
- Doa untuk Firman Tuhan dibawakan oleh
Pemberita Firman.
- Firman Tuhan kurang lebih 20 menit.
Peneguhan:
- Peneguhan ini dilakukan oleh pemberita Firman melalui doa peneguhan.
Doa penutup:
- Doa ini dipanjatkan oleh gembala sidang untuk mendoakan pernikahan
kedua mempelai dan untuk menutup seluruh rangkaian acara pernikahan ini.
Posting Komentar untuk "MATERI-MATERI TENTANG PERNIKAHAN"